INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA BONJOKLOR

ADAT ISTIADAT DESA BONJOKLOR

ADAT ISTIADAT DESA BONJOKLOR

Desa Bonjoklor memiliki banyak adat istiadat dan budaya yang masih di pegang teguh oleh masyarakat sampai sekarang, adat istiadat masyarakat di Desa Bonjoklor sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya dinamika kultur budaya , agama  serta  perkembangan zaman. Di antara adat istiadat yang ada di masyarakat Desa Bonjoklor adalah :

1. SEDEKAH BUMI yaitu kegiatan slametan dalam menyambut musim tanam ke I (satu) biasanya diadakan  kegiatan kenduri di setiap Pedukuhan ataupun di setiap lingkup RW menurut adat yang berlaku maupun sesuai dengan keputusan musyawarah.

2. BERSEH  yaitu kegiatan pembersihan makam lehuhurnya masing-masing yang terletak di pemakaman umum desa Bonjoklor, kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang bulan puasa

3. PUNGGAHAN yaitu kegiatan kenduri menjelang bulan puasa, kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan masing-masing.

4. PUDUNAN yaitu kegiatan pemberian bunga / nyekar di makam lehuhurnya masing-masing yang terletak di pemakaman umum desa Bonjoklor, kegiatan ini biasanya dilakukan akhir bulan puasa setelah itu  kenduri di lingkungan masing-masing.

5 LAMARAN yaitu acara menanyakan kesanggupan kepada pihak calon mempelai perempuan dan keluarga untuk diajak besanan dan pemberian tanda ikatan oleh pihak calon mempelai laki-laki.

6. SESERAHAN yaitu acara menyerahkan uborampe pernikahan dari pihak calon mempelai pria untuk keluarga calon mempelai wanita.

7. NGAYU yaitu kegiatan memotong 7 jenis pohon, pada saat  ketika orang mau hajatan menikahkan anaknya yang pertama atau yang terakhir.

8. NGUNDUH MANTU yaitu membawa pulang pasangan pengantin setelah dinikahkan kerumah kediaman keluarga mempelai laki-laki. 

9. NYEPASARI yaitu acara selamatan yang diadakan pada hari ke 7 setelah menggelar acara pernikahan / mantu.

10. NYELAPANI yaitu acara selamatan yang di gelar pada hari ke 36 (selapan) setelah menggelar acara pernikahan / mantu.

11. NGUPATI yaitu kegiatan berupa kenduri ketika istri  hamil pertama kali ketika usia kehamilan menginjak empat bulan.

12.TINGKEBAN / NUJU BULAN yaitu kegiatan berupa memandikan pasangan suami istri yg hamil pertama kali ketika usia kehamilan menginjak tujuh bulan biasanya dibarengi dengan kenduri dan peserta kendurinya setelah selesai pembacaan do’a diharapkan berdiri serentak (bersama-sama).

13. NYUKUR yaitu kegiatan kenduri syukuran ketika memotong rambut bayi yang rambutnya belum pernah dipotong sama sekali dari lahir, biasanya anak yg dipotong rambutnya dengan dibacakan sholawat Alberjanji.

14.TEDHAK SITEN yaitu kegiatan kenduri syukuran ketika punya anak berusia 7 bulan, biasanya anaknya didudukan diatas ketan dan disuruh memilih bermacam macam alat tulis ataupun benda berharga lainya.

15. WIWIT kenduri yang dilakukan oleh seseorang ketika mereka mau mulai tanam atau tebar benih.

16. JABEL kenduri yang dilakukan oleh seseorang ketika mereka mau memanen hasil bumi, sebagai ungkapan rasa syukur. kegiatan ini ada yg dilakukan dilahan pertanian ada juga yang dilakukan di rumah masing-masing.

17. NYAUR TANAH yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan oleh seseorang yang salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dilaksanakan di hari pertama setelah pemaka man.

18. NELUNG DINO yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan dihari ke tiga setelah ada seseorang  meninggal.

19. MITUNG DINO yaitu kegiatan kenduri / slametan dihari ketujuh yang setelah ada seseorong meninggal tujuh hari.

20. MATANG PULUH DINO yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan di hari ke empat puluh setelah kematian salah satu anggota keluarganya.

21. NYATUS DINO yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan di hari ke seratus setelah kematian salah satu anggota keluarganya.

22. MENDAK yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan satu tahun  setelah kematian salah satu anggota keluarganya.

23. MELING yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan oleh seseorang setelah anggota keluarganya meninggal dua Taun.

24.NGUWISI (nyewu) yaitu kegiatan  kenduri slametan yang dilakukan oleh seseorang ketika anggota keluarganya meninggal 1000 hari dengan melepas burung merpati.

Dan masih banyak lainnya adat istiadat dari Desa Bonjoklor yang masih melekat pada sebagian masyarakat, tentunya yang masih melekat erat di kepribadian dan jiwa orang itu sendiri.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Berita Terkait

Kebumen Terkini

Berikut 14 Ruas Jalan yang Tengah Dibangun Pemkab Kebumen
Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan
Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards

Arsip Berita

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2